Jawa Barat, Tapak.News - Tampaknya para Pedagang Kaki Lima (PKL) bantaran kali Cimanuk Lama tak perlu lagi was-was atas kemungkinan tergusur akibat pembangunan Taman Tjimanoek Lama dalam konsep ekonparian.

Plt. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro menerangkan ekonparian selain sebagai "infrastruktur hijau", juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku usaha kecil sekitar.

"Para PKL berjualan di tempat yang bagus, pendapatannya juga naik kan?" kata Sigit dalam lawatannya ke Indramayu bersama Menteri LHK, Siti Nurbaya saat acara peresmian Ekonparian Taman Tjimanoek Lama, Senin (13/12/2021)

Plt Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Sigit Reliantoro didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Indramayu, Aep Surakhman dan Manager CSR PT Polytama Propindo, Dwinanto Kurniawan.

Saat itu juga, Dwinanto Kurniawan selaku Manager Human Capital and Corporate Affairs PT Polytama Propindo turut menjelaskan jika kontribusi CSR perusahaannya pada Ekonparian Indramayu merupakan program penyelamatan lingkungan yang tak akan mengganggu kegiatan PKL.

"Kami pun sudah mulai berpikir untuk melatih pelaku-pelaku usaha kecil itu, katanya.

Dipertegas pula oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Indramayu, Aep Surakhman, bahwa Pemda sama sekali bukan anti PKL. Aep mengungkapkan keberadaan Ekonparian bukan untuk menggusur PKL.

"Kami justru menata PKL agar betjualan di tempat yang lebih layak, biar kita juga terlihat baik ketika ada tamu-tamu dari luar datang berkunjung" tegasnya.

Untuk diketahui dari situs resmi Kementerian LHK, Ekoriparian adalah kombinasi kegiatan restorasi sempadan sungai untuk menurunkan beban pencemaran dan memgembalikan fungsi alaminya yang terintegrasi sebagai kawasan ekowisata dan edukasi berbasis ekosistem.