Jakarta, Tapak.News - Mempersiapkan hajat Presidensi G20 Indonesia dimana dunia menaruh harapannya dalam forum ekonomi utama itu pada November mendatang di Bali, secara serius Polri akan memberlakukan strategi khusus dalam sistem pengamanannya secara centralistik sepanjang konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut berlangsung.
Termasuk dalam pengaturan dan pengamanan jalur dan arus kendaraan, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi menyatakan pihaknya menjadi bagian operasi terpusat yang akan melibatkan banyak stakeholders.
"Bapak Kapolri sudah memberikan arahan, bahwa operasi ini sifatnya adalah operasi kewilayahan, sekarang ditarik langsung ke pusat. Artinya Beliau melihat satu potensi ketersiapan yang jauh lebih besar yang harus kita laksanakan sehingga dapat mengangkat struktur organisasi ini dalam operasi terpusat," kata Firman dalam keterangannya, Selasa, (27/9/2022).
Firman menuturkan, operasi tersebut meliputi upaya preventif seperti penjagaan-penjagaan, pengaturan, mencadangkan kegiatan yang bersifat kontingensi sampai dengan penanggulangan bencana. Semuanya akan dijaga sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi tamu negara maupun warga umum.
Selain itu, dalam ruang lingkup tugas tersebut, Polri akan memanfaatkan teknologi terbaru yaitu kendaraan listrik baik roda 2 maupun roda 4, pemanfaatan ETLE secara koordinatif dan kolaboratif serta penggunakan kamera-kamera untuk memantau setiap wilayah di Bali.
"Ini satu langkah besar menangani satu lalu lintas. Dengan memanfaatkan kamera-kamera ini banyak hal terpantau. Pemantauan perjalanan bisa melihat kondisi traffic pada bagian terdampak dari adanya rekayasa dari kegiatan yang dilaksanakan," ujarnya.
Menyinggung jumlah personel pengamanan, lanjut Firman, pihaknya sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) baik pengamanan biasa hingga tamu VVIP. Bahkan, pihaknya sudah mulai melakukan pelatihan bersama dengan Paspampres (pasukan pengamanan presiden) untuk mengetahui bagaimana cara bertindak dalam melakukan pengawalan.
"Kami sudah melakukan survei seperti pada kegiatan sebelumnya yang sudah dilakukan, berapa personel yang harus dilibatkan di titik-titik tadi dan seluruhnya dioptimalkan untuk kelancaran lalu lintas bersama, agar masyarakat tidak merasa terganggu," imbuhnya.
Ia pun menjelaskan, beberapa hal yang menonjol yang mungkin dihadapi yaitu ada beberapa ruas jalan yang tidak cukup lebar di Bali. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat sekitar untuk tidak memarkirkan kendaraan di pinggi jalan pada saat tanggal-tanggal tertentu.
"Ruas jalan yang tidak mungkin dilakukan secara dua lajur berlawanan langsung, namun akan ditutup sementara. Jadi sifatnya buka tutup di jalan-jalan tertentu,"
Lebih lanjut, dalam pengamanan pihaknya akan melibatkan masyarakat dan Pemda guna melancarkan lalu lintas selama kegiatan KTT G20 mulai dari bandara, venue hingga tempat kepala atau pimpinan negara menginap.
"Dalam hal ini kami memberikan prioritas dan bukan mengorbankan masyarakat tetapi mempersilahkan tamu G20 agar nyaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut,"
Pada kesempatan yang sama, Firnan menyampaikan himbauan bahwa keberhasilan suatu operasi tak lepas dari keterlibatan aktif seluruh stakeholder, termasuk masyarakat. yang memberikan peran sangat besar ketika jalan itu menjadi jalan yang nyaman untuk dilalui. Oleh karenanya, Ia berharap semua pihak turut menjaga dan mensukseskan KTT G20, khususnya bagi para pemilik kendaraan tidak memarkirkan kendaraan di luar ketentuan dan aturan.