Jawa Barat, Tapak News – Dalam upaya peningkatan produksi sektor pertanian dan memperkokoh fondasi ekonomi akar rumput, Pemda Indramayu mengambil sebuah langkah progresif melalui peresmian Rice Milling Unit (RMU) Lumbung Agraria Nusantara (LANUSA) di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kamis (15/10/2025). Ajang peluncuran strategis ini dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Komjen Pol (Purn.) Akhmad Wiyagus beserta rombongan, serta sejumlah pejabat daerah dan para pegiat organisasi tani setempat.
Dalam sambutan resminya, Kepala Daerah Indramayu, Lucky Hakim menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) bersama serikat pekerja dan kelompok tani, berhasil mewujudkan RMU LANUSA sebagai badan usaha kolektif yang beroperasi di tingkat desa.
"Gagasan ini menjadi gambaran konkret bagaimana peralihan ekonomi dapat berawal dari pedesaan, dari lingkungan komunitas persawahan, dan dari daya kekuatan kolektif masyarakat itu sendiri," terang Bupati Indramayu.
Diungkapkan juga oleh Bupati, Indramayu dikenal sebagai salah satu produsen pangan utama nasional, menyumbang sekitar 16 persen dari total produksi padi skala kebangsaan, dan Pemerintah daerah memasang target yakni capaian surplus gabah kering giling sebesar 1,8 juta ton setiap tahun. Kata dia, pada musim tanam terkini, pekebun Indramayu berhasil mencatat capaian produktivitas menembus angka rata-rata 7,2 ton per hektare—prestasi yang layak dibanggakan.
"Walau demikian, capaian produksi mesti ditopang oleh sistem penanganan pascapanen yang efisien dan mutakhir", terangnya.
Namun, Bupati juga menyoroti salah satu kendala utama, yaitu tingginya tingkat kehilangan hasil panen yang dapat ditekan drastis dengan memanfaatkan peralatan dan mesin pertanian modern (alsintan), termasuk instalasi penggilingan padi seperti LANUSA. Hal ini, sambung dia, diharapkan mampu memacu penjualan hasil panen, mengatrol mutu beras siap edar, memberikan nilai tambah finansial yang lebih baik, serta mendorong kemandirian para penggarap lahan dalam sistem produksi.
Lucky menyambut positif inisiatif ini. Dijelaskannya, merupakan elemen kunci dari Strategi Ekonomi Rakyat Berbasis Pembaruan Agraria (EKORA) yang diusung oleh KPA, dengan fokus memperkuat daya tahan ekonomi komunitas dan mewujudkan kedaulatan pangan bagi warga. Oleh karenanya, Bupati juga memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Indramayu akan terus menyokong penguatan sektor agraria. Saat ini, tercatat kurang lebih 750 unit penggilingan padi—baik beroperasi maupun nonaktif—tersebar di Indramayu.
Tercatat, melalui instansi terkait, Pemkab telah menyalurkan tujuh unit penggilingan padi dan alat pengering (drayer) di kawasan Kecamatan Kroya kepada berbagai kelompok dan gabungan kelompok tani (Gapoktan).
"Dengan kehadiran unit penggilingan padi seperti LANUSA, harapan kami para penggarap tidak lagi bergantung kepada perantara, kelompok usaha tani mampu memproses gabah menjadi beras secara swadaya, sehingga kesejahteraan mereka dan pekerja buruh tani bisa terangkat," imbuhnya.
Pada momentum penting tersebut, juga dilepas pengiriman perdana beras hasil olahan RMU LANUSA, sejumlah 9,6 ton, yang ditujukan untuk kawasan Jabodetabek.