Tapak News

Jawa Barat, Tapak News - Suasana duka menyelimuti warga desa Eretan Kulon di penghujung tahun akibat banjir rob laut pantura Indramayu, Sabtu, (31/12/2022)

Bisa dikatakan sebagai "musibah rutin" yang sering menerjang beberapa desa di wilayah pesisir kabupaten yang memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Barat ini. Tahun lalu, juga tahun-tahun sebelumnya tercatat pejabat dan pimpinan daerah tersebut beberapa kali mengunjungi warga korban-korban bencana yang sama.

Kali ini, Kepala BPBD Indramayu, Dadang Oce Iskandar menyebut 17 rumah roboh, 118 rumah terendam dan 16 rumah rusak ringan, termasuk 1 Mesjid menjadi bagian kerugian materil akibat banjir rob cuaca ektrem di akhir tahun 2022. Setidaknya 240 jiwa dari 118 KK harus diungsikan.

"Kami sudah berkoordinasi untuk mendirikan dapur umum. Adapun tempat evakuasi sementara dan pendirian pos kesehatan dilokasikan di balai desa Kertawinangun" terang Kepala BPBD Indramayu, Dadang Oce Iskandar saat dikonfirmasi atas upaya kedinasannya, Sabtu (31/12/2022).

Menurutnya, beberapa logistic kedaruratan sudah diberikan kepada korban terdampak.

"Bantuan dari Dinas Sosial sudah didistribusikan kepada para pengungsi berupa peralatan rumah, makanan dan pakaian," imbuhnya.

Kondisi terakhir dinyatakan Dadang, jumlah pengungsi di tempat evakuasi sudah mulai berkurang, sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing karena air mulai surut.