Jawa Barat, Tapak News - Menyikapi upaya booking jabatan berdasar video unggahan pertama pengakuan Dr. Rosy, Kepala Puskesmas Kecamatan Sukra, yang telah memberikan uang Rp. 100 juta kepada dua orang yang mengaku sebagai "orang dekat" Pasangan Bupati Terpilih Pilkada 2024 Indramayu, PERMAK (Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi) meminta Aparat Penegak Hukum (APH) segera mengusut tuntas persoalan tersebut.
"Meskipun dokter Rosy sudah mencabut pengakuannya dalam video susulannya dengan dalih uang itu belum diberikan kepada Iki dan Heru, bukan berarti masalah ini selesai begitu saja. APH harus mengembangkan dan mengusut tuntas," ujar Hatta, Ketua Permak, Minggu (16/2/2025).
Hatta mengkhawatirkan, bersliwerannya oknum-oknum dari balik kelompok pemenang yang mendatangi beberapa ASN membawa modus transaksi jabatan sudah menunjukkan tanda-tanda kotor yang menodai harapan menuju perubahan Indramayu lebih baik.
"Jargonnya beberes Indramayu, namun Paslon terpilih belum juga dilantik sudah ada kejadian seperti ini dari orang-orang dekatnya,", keluh Hatta.
Kata Hatta, isyu makelarisasi jabatan birokrat sudah beberapa waktu sebelumnya santer dalam perbincangan di warung-warung kopi. Ia pun mendengar beberapa nama lain yg sempat menjadi korban dengan nilai total Rp. 320 juta.
"Isyu korban-korban bernama Dewi, Taufik dan beberapa nama lain ini belum terkonfirmasi, namun katanya setelah ketahuan baru dikembalikan Rp. 200 juta kepada semua korban,. Ini nfo dari mulut ke mulut yang sempat. berkembang",
Dan terhadap dua nama yang disebut Dr. Rosy, Hatta mengaku hanya tahu sekilas sosok Iki dan Heru meski tak mengenalnya.
"Tapi Saya mencurigai Dr. Rosy berada dalam tekanan sehingga mengklarifikasi keterangan awalnya lalu meminta maaf kepada dua orang itu. Sekali lagi, ini harus diusut tuntas, atau jika Dr. Rosy berbohong ya harus ditindak karena sudah bikin gaduh, " tutup Hatta.
Sementara, Maman Kostaman dari Tim Transisi Pasangan Bupati Terpilih Lucky Hakim - Syaefudin dalam keterangan yang beredar di media, menengarai hal ini sebagai isyu liar yang sengaja dihembuskan lawan politik. Ia pun memastikan tak ada uang diterima dari dua nama yg bukan bagian dari timnya tersebut. Jelas Maman, dari video kedua itu Dr. Rosi telah meminta maaf dan menyatakan uangnya belum sempat diberikan kepada mereka berdua.