Tapak News

USA, Tapak News - Dengan alasan tidak akan memberikan dampak positif, Amerika Serikat pada Jumat memveto usulan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dalam perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza. sSaat ini, akibat konflik tersebut telah menelan korban tewas dari warga sipil lebih dari 17000 jiwa.

"Resolusi itu berbeda dari kenyataan," kata perwakilan AS di PBB Robert Wood, Jum'at (8/12/2023).

Secara otomatis Washington terkucil dan terisolasi atas sikap melindungi sekutunya dalam pertemuan 15 negara itu.

13 anggota lainnya mendukung rancangan resolusi singkat yang diajukan oleh Uni Emirat Arab, sementara Inggris abstain. 

BACA JUGA: PBB, Israel Telah Membuat Keadaan Semakin Sulit Bagi Pengungsi.

BACA JUGA: Gencatan Senjata Gagal. Israel Gempur Lagi Gaza Selatan. Wakil Presiden AS Harris Menyerukan untuk menahan diri

Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Rabu membuat langkah yang jarang terjadi, yaitu secara resmi memperingatkan Dewan Keamanan tentang ancaman global dari perang yang telah berlangsung selama dua bulan tersebut.

"Pesan apa yang kita kirimkan kepada warga Palestina jika kita tidak bisa bersatu untuk menyerukan menghentikan pemboman tanpa henti di Gaza?”. Sebenarnya, pesan apa yang kami sampaikan kepada warga sipil di seluruh dunia yang mungkin mengalami situasi serupa?”, Wakil Duta Besar UEA untuk PBB Mohamed Abushahab mengungkapkan keprihatinannya.

Amerika Serikat dan Israel menentang gencatan senjata karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas.